Mo-tau Headline Animator

Mo-tau Headline Animator

Thursday, August 13, 2009

Pengumuman hasil test DNA , ternyata Ibrohim


Pada Rabu (12/8) ini, Mabes Polri akan mengumumkan hasil tes DNA jasad pria yang diduga Noordin M Top. Apakah betul Noordin atau bukan, yang jelas terorisme masih mengancam Indonesia.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais) Mayjen TNI Syafnil Armen di Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (11/8).
Sejauh ini, polisi telah melakukan operasi serentak di tiga lokasi (Bekasi, Temanggung, Jakarta Utara) dalam rangka memburu teroris. ”Pergerakan (teroris) masih ada. Soal bobol atau tidak, Tuhan yang tahu,” tegas Syafnil.
Hal senada dikemukakan pengamat terorisme dari Singapura, Rohan Gunaratna. ”Tentu saja menaklukkan Noordin Top sangat penting untuk merontokkan keseluruhan jaringan teroris. Namun hal itu tidak akan menaklukkan terorisme.”
”Teroris di Indonesia memiliki kemampuan regenerasi yang dahsyat, karena infrastruktur ideologis yang menopang jaringan teroris tidak pernah dihancurkan,” imbuh Rohan.
Tak perlu takut
Seusai mengadakan pertemuan dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Mabes Polri, Jakarta, kemarin, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna menjelaskan dia akan mengumumkan hasil tes DNA jenazah yang disebut-sebut Noordin.
Pengumuman dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sekitar pukul 09.00 WIB. Polri juga mengumumkan hasil tes DNA jenazah lain yang terbunuh dalam operasi penyergapan tersangka teroris, dan menyerahkan jenazahnya kepada keluarga.
Di bagian lain, kendati disebut-sebut menjadi target serangan teroris, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap akan beraktivitas seperti biasa.
”Tidak, kita tidak perlu takut dengan teroris,” ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, seusai bersama Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menghadap Presiden di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, kemarin.
Meski demikian, menurut Panglima, pengamanan terhadap SBY tetap ditingkatkan. Pengamanan dilakukan di Istana dan di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Kendati pengumuman resmi baru dilakukan Rabu, sejumlah media asing kemarin mulai memberitakan teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah bukan Noordin M Top.
Hal tersebut berdasarkan hasil tes forensik terhadap DNA, sidik jari dan rambut jenazah. Kantor Berita Reuters memberitakan hasil tes sudah berhasil diketahui pada Selasa pukul 10.00 WIB.
Seorang sumber di kepolisian mengatakan 12 kriteria untuk membuktikan hasil tes forensik sudah dilakukan. ”Hasilnya tidak cocok,” ujar sumber itu. Sampel diambil dari putra Noordin di Riau.
Dimintai tanggapannya, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abidin Zain, menyatakan Malaysia akan membawa pulang jenazah ”Mr X” apabila jenazah itu benar Noordin M Top. ”Kami ambil tindakan seperti yang dilakukan terhadap Doktor Azahari. Kami bawa pulang,” tegas dia di Jakarta. Datuk Zainal juga membenarkan Noordin sudah 8 tahun lalu lari dari Malaysia.
Namun, keluarga Noordin di Johor, Malaysia menerima kabar dari polisi, tersangka teroris yang tewas di Temanggung bukanlah Noordin. Mendengar itu, istri Noordin di Johor, Rahma, mengaku lega. ”Ya, istrinya (Rahma) lega juga,” kata juru bicara keluarga Noordin M Top, Badarudin Ismail, Selasa. Noordin telah meninggalkan Rahmah dan ketiga anaknya, Muawwids, Labibah dan Hafzah sejak 2002.
Informasi yang didapat keluarga Noordin, jenazah yang tewas dalam penggerebekan tim Densus 88 Antiteror selama 18 jam itu kemungkinan Reno alias Tedi atau bisa juga Ibrohim.
Badarudin mengatakan Reno tersangka teroris yang terlibat dalam beberapa aksi pengeboman di Indonesia. Sedangkan Ibrohim diduga terlibat dalam pengeboman di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriott, 17 Juli lalu.
Terlepas dari perdebatan apakah masih hidup atau sudah tertembak mati, Selasa kemarin Noordin M Top merayakan ulang tahunnya ke-41.
Noordin lahir 11 Agustus 1968 di Kluang Johor, Malaysia. Dia sarjana dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Noordin berkenalan dengan gerakan Jamaah Islamiyah (JI) saat mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Luqmanul Hakiem di Johor.
Pasca serangan Menara Kembar WTC di Amerika Serikat (AS), 11 September 2001, pemerintah Malaysia melakukan penggerebekan besar-besaran terhadap anggota JI.
Noordin dan sahabatnya yang dikenal sebagai ahli bom, Dr Azahari, kabur ke Indonesia. Noordin memilih mendarat di Riau, kampung halaman istrinya, Siti Rahma. Belakangan, dia diketahui menikahi Munfiatun di Pasuruan, Jawa Timur pada 2004. Setelah itu Noordin menghilang lagi dan dikabarkan menikahi Arina, warga Cilacap Jawa Tengah.
Pengamat intelijen, Dynno Chressbon, meyakini Pantura Jawa —tepatnya perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat— adalah lokasi yang disukai Noordin untuk bersembunyi. Wilayah Pantura dipercaya membuat Noordin dengan mudah mendapat akses langsung ke basisnya.
Lewat jalur laut, dia bisa langsung mengakses basisnya di Banten dan kemudian dari situ bisa langsung ke basis di Lampung. Sedangkan lewat jalur darat, Noordin bisa melalui jalur selatan menuju basisnya di Yogyakarta. ”Itu menurut dia jalur paling aman, karena ada 400 pondok pesantren eks Mujahidin Afghanistan di jalur itu.” - Oleh : dtc/Ant

sumber :solopos.co.id

Comments :

0 comments to “Pengumuman hasil test DNA , ternyata Ibrohim”


Post a Comment